Kisaran awal 1977, ada sekitar 6 orang yang belajar kepada beliau. Mereka antara lain: Imam Wahyudi, Achmad Sugeng, Munawir , Abdullah (alm) , Astuti dan Sri Aswati. Dari mereka tersebut, Mr Kalend mendapat masukan agar beliau memberikan sebuah nama, untuk kursus yang dibinanya. Alasannya sederhana. Mereka merasa malu kepada tetangga bila hendak berangkat kursus. Pasalnya tempat yang dipakai kursus yakni di Masjid Darul Falah. Sementara masjid menurut anggapan mereka sangat identik sebagai tempat belajar kitab dan ibadah lainnya bukan ilmu umum seperti bahasa Inggris.

“Masak setiap kali berangkat kursus, jika ditanya kita menjawabnya, “mau ke Masjid Darul Falah. Kayak kurang pas gitu,” demikian sepenggal kisah dari murid Mr Kalend kala itu.

Masukan tersebut rupanya begitu keras menggelinding dan berubah manjadi harapan serta ikhtiar yang kuat. Abdullah (alm) adalah salah satu penyokong yang mendorong agar Mr Kalend segera memberi. Klimaks dari ikhtiar tersebut, tepat pada tanggal 15 Juni 1977, Mr Kalend akhirnya dianugerahi sebuah inspirasi dan menyematkan sebuah nama untuk kursus bahasa Inggris yang didirikannya dengan nama Basic English Course (BEC). Di tanggal itu pula setiap tahun diperingati sebagai hari lahirnya BEC.